Minggu, 12 April 2015

10 Hal Mengenai The Misfits

Logo fenomenal Misfits

Kita melihat sangat banyak orang memakai kaos, jaket, tas, dan emblem Misfits. Serta banyak sekali stiker-stiker Misfits yang menempel dimana-mana. Namun siapakah The Misfits itu? Mereka adalah band punk dari New Jersey yang sudah sangat terkenal. Karena memiliki kesan horror hura-hura, musik mereka membuat para pendengarnya seakan memperingati pesta perayaan Halloween setiap saat. Tapi saya berani menjamin bahwa tidak banyak orang yang mengetahui mereka dengan baik. Oleh karena itu saya menuliskan ulasan ini, tentang "10 Hal Yang Perlu Anda Ketahui Mengenai The Misfits". Simak!


1. Nama The Misfits Berasal dari Sebuah Film yang Memiliki "Citra Buruk" 
Proses pembuatan film "Misfits" (1961), yang dibintangi oleh Marilyn Monroe.
 
Ini mungkin menjadi ulasan yang mendasar mengenai band Misfits. Mereka menamainya demikian karena terilhami dari judul film terakhir yang dibintangi Marilyn Monroe, sebelum dia meninggal di tahun 1962. Kemudian mereka merilis lagu untuk mengenang Marilyn Monroe dengan judul "Who Killed Marilyn", yang menceritakan beberapa spekulasi mengenai kematian dini bintang muda tersebut.


2. Setiap Personil Tampil dengan Nama Panggung

Formasi klasik Misfits (1983). Dari kiri ke kanan: Jerry Only (Bass), Robo (Drum), Danzig (Vokal), dan Doyle (Gitar).
Setiap anggota (formasi klasik) Misfits, yang terdiri dari Danzig (Vokal), Jerry Only (Bass), Doyle (Gitar), dan Robo (Drum) terhimpun di dalam band dengan memakai nama samaran. Pembuktian detilnya: nama asli Glenn Danzig adalah Glenn Allen Anzalone, merupakan nama yang dikaruniakan ibunya padanya. Jerry Only dan Doyle adalah saudara kandung dan keduanya memiliki nama belakang yang sama: Caiafa. Nama asli Jerry adalah Gerald. Doyle juga merupakan nama panggung, nama aslinya mungkin terkesan biasa saja: Paul. Dan cukup bagus apabila Robo merupakan nama panggung, sebab nama asli dari drummer Misfits berdarah Kolombia-Amerika ini sangat panjang: Julio Roberto Valverde Valencia.

3. Lagu "London Dungeon" Merupakan Kisah Nyata

Berdasarkan misfitscentral.com, setelah terlibat tawuran pada sebuah pertunjukan musik di London, Glenn Danzig sang vokalis bersama gitaris lama Misfits, Bobby Steele kemudian dijebloskan ke penjara. Selama di sana, Danzig menulis lagu "London Dungeon", salah satu karya lagu paling menyeramkan yang pernah tercipta di dalam sejarah produksi musik.

4. Lagu "We Are 138" merupakan Sebuah Karya Ngawur yang Tak Bermakna


Meskipun lagu tersebut dirumorkan terilhami dari film berjudul "THX 1138", yang disutradarai George Lucas sebelum "Star Wars", Glenn Danzig berpendapat, "The other Misfits didn't write it, and they don't know what the fuck it's about. It's about violence." Saya pegang kata-katanya.

5. Lagu "Mephisto Waltz" yang Berada Pada Album "Collection II" Bukanlah Lagu Misfits

Banyak yang berpendapat bahwa lagu ini merupakan lagu Misfits yang keluar di tahun 80an, dan ditindak lanjuti oleh Caroline Records di tahun 90an dalam perilisannya. Pada kenyataannya lagu ini tidak pernah direkam oleh Misfits dan hanya menjadi lagu yang dimainkan ketika latihan. Lagu ini diyakini terdiri dari Danzig pada vokal, Eerie Von pada bass dan bernyanyi pada bagian "woahs!", dan seorang drummer tidak diketahui.

6. Metallica dan Guns N' Roses Meng-cover lagu Misfits

Di album "Garage Inc.", Metallica menyanyikan ulang 3 buah lagu dari Misfits sebagai bentuk penghormatan.
Metallica, pemuja Misfits sejak lama, menyanyikan ulang lagu "Die, Die My Darling" milik Misfits, di album "Garage, Inc." yang di rilis di tahun 1998. Di dalam album tersebut, Metallica juga menggabungkan lagu Misfits berjudul "Last Caress" dan "Green Hell" menjadi satu track. Guns N' Roses juga mengcover lagu "Attitude", dan merilisnya di album "The Spaghetti Incident?" pada tahun 1993.

7. Konser Misfits Tidaklah Lebih dari Tawuran yang Tak Terkendali

Performa live Misfits selalu diiringi dengan aksi anarkis.
Ingat-ingat konser terakhir yang anda datangi. Pada dasarnya konser tersebut tidaklah lebih brutal dari konser-konser band sekeras Metallica, Slipknot, juga Slayer. Jika anda berada pada konser mereka, jaga jarak dengan penonton lain, karena aksi kontak fisik yang brutal tentulah menjadi hal yang sudah pasti terjadi. Kecuali jika anda menikmatinya. Sama seperti jika anda melihat video konser Misfits di tahun 80an, anda akan dikagetkan oleh suasana rusuh yang tercipta: orang-orang yang melompat di panggung, aksi pogo di dalam kerumunan, serta Danzig yang melakukan aksi perkelahian. Benar-benar brutal. Catatan: Jika anda mendengarkan lagu "Horror Business" pada album "Evilive", anda bisa mendengar Danzig mengancam seorang fan di pertengahan lagu. "One more fucking time you asshole, and you die!", dia memberi peringatan. Salah satu momen mengagetkan yang pernah terrekam di dalam dunia musik.

8. Rilisan Album Misfits adalah Harta Karun Utama yang Dicari-cari Kolektor

Album-album Misfits menjadi sasaran para kolektor musik.
Satu hal yang dipahami Misfits adalah bagaimana memperlakukan fans mereka, dan bagaimana membesarkan fan base. Salah satu hal yang mereka lakukan adalah membuat fan club, tepatnya bernama "Fiend Club". Di situ merupakan medium mereka dalam menyebar stiker, bros, dan rilisan musik. Rilisan-rilisan musik official Misfits (Vinyl/Piringan Hitam, CD, dan kaset) sangatlah bernilai. Coba anda lihat di eBay, anda akan terkaget-kaget melihat angka dolar yang terbilang besar melekat bersama rilisan musik Misfits.

9. Album "Legacy of Brutality" Merupakan Titik yang Menyakitkan bagi Misfits

Album "Legacy of Brutality" berisi kompilasi lagu-lagu lama Misfits yang direkam ulang oleh Danzig pada bagian gitar dan bass-nya.
Suatu alasan yang menjelaskan adanya hubungan yang kurang baik di dalam tubuh Misfits adalah ketika Danzig merekam ulang part-part bass dan gitar pada lagu-lagu Misfits. Tapi jika kita dengarkan berulang-ulang kali dengan seksama, kita tidak akan menemukan suatu perbedaan. Apakah ini merupakan suatu bukti bahwa Danzig sudah tidak menghormati hasil usaha kawan-kawannya yang pernah berjuang dalam satu band? Terlepas dari itu semua, kebesaran karya Misfits patut mendapatkan penghormatan yang besar.

10. Misfits Tidak Pernah Reuni Secara Lengkap Sejak Kebubarannya di Tahun 1983

Glenn Danzig bersama Doyle pada konser anniversary Danzig.
Misfits dengan formasi baru pada pertengahan tahun 90an. Dari kiri ke kanan: Jerry Only (Bass), Michale Graves (Vokal), Doyle (Gitar), dan Dr. Chud (Drum).
Ini bukan berarti seolah-oleh band itu tidak berupaya untuk reuni. Glenn Danzig telah melakukan konser Anniversary-nya bersama Doyle. Jerry Only dan Doyle bersama-sama menghidupkan Misfits dengan formasi baru pada pertengahan 90an, meskipun akhirnya tidak berjalan mulus. Terlebih lagi, formasi klasik Misfits kerap kali berada di pengadilan dikarenakan berbagai perseteruan.

Apa boleh buat, meskipun sulit kita terima, hal yang telah lalu biarlah berlalu. Mungkin para penggemar Misfits, termasuk saya, benar-benar menantikan suatu hari dimana mereka bisa bersatu kembali, dalam satu panggung, meskipun hanya sekali. Danzig, Jerry, Doyle, dan Robo, mainkan sekali lagi Hatebreeders dengan sangat kencang!

2 komentar: