Selasa, 28 April 2015

Saya di Malang Record Store Day 2015

Spanduk Malang Record Store Day 2015
Record Store Day merupakan perhelatan tahunan tempat berkumpulnya para pecinta rilisan musik fisik. Dalam arti sempit, pada event ini para pecinta rilisan musik fisik terhimpun untuk mencari dan membeli rilisan-rilisan musik yang dijual oleh para penjual di satu tempat. Dari vinyl atau piringan hitam, kaset tape, dan CD dijual, juga dari segala macam genre musik. Dengan kata lain, bisa dibilang Bazar Musik.

Event ini resmi dirayakan secara internasional, jatuh pada bulan april di setiap tahun, dan dirayakan di berbagai negara, juga kota. Di kota saya sendiri, Malang, pada tahun ini, event ini diselenggarakan pada April tanggal 18-19, bertempat di Reka Records, Jl. Mayjend Panjaitan no. 7, kav. 4.


Flyer Malang Record Store Day 2015

Reka Records merupakan sebuah toko rekaman fisik dua lantai, dimana lantai satu merupakan tempat untuk berjualan rilisan fisik, dan di lantai duanya difungsikan sebagai kafe. Reka Records sendiri mempunyai desain yang bagus untuk dekorasinya. Seluruh dinding di tempat ini penuh bertempelan dengan foto-foto band punk modern. (Bahkan pada dinding di dalam toiletnya).
Seperti pada flyer di atas, banyak penjual yang membuka lapak dalam rangka berpartisipasi dalam perhelatan tersebut. Dari Reka Records sendiri, Rock N' Terror Records, Hell Is Other Records, Demajors Malang, dan masih banyak lagi, seperti yang tertera di atas. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh pemusik-pemusik indie yang tampil dalam format akustik.

Saya datang dengan salah satu kawan saya. Dalam setiap tahun, selalu saya nantikan bulan April karena event ini, karena saya juga pecinta rekaman fisik. Namun, dari kelas 1 SMA hingga saat ini, saya hanya mengumpulkan rekaman fisik dalam format CD saja. Saya mengoleksi kaset tape mulai kelas 5 SD hingga kelas 2 SMP saja. Dan pada RSD tahun ini, saya kendalikan nafsu saya dengan baik untuk membeli CD, karena budget saya yang mepet. Haha.

Saya (berjaket hitam di sisi kiri, sebelah kiri kawan saya yang bertopi hijau), ketika menikmati penampilan dari salah satu band indie pengisi acara.

Saya datang sore hari sekitar pukul 16.00, satu jam setelah open gate. Acara molor karena hujan. Jadi banyak pedagang yang belum datang atau bersiap di lapaknya. Sambil menunggu seluruh lapak siap secara merata, saya nikmati dulu performa dari band indie yang memeriahkan RSD 2015, sambil bercanda dengan kawan saya, tentunya sambil mengamati layout dinding Reka Records yang sangat menarik.

Sesekali saya mengecek lapak-lapak yang sudah ready to sell. Hanya sekedar melihat-lihat ada rilisan apa saja di situ, tanpa bermaksud membidik. Haha.

Sesudah break maghrib, baru saya mulai gencar mencari dan membidik. Sorotan saya tertuju pada CD Cannibal Corpse album "The Bleeding" di etalase Reka Records, CD Split album Milisi Kecoa bersama Harda Tider di lapak Mati X Kutu Records, CD album kompilasi MC5 di lapak Mas Samak dari Solid Rock. Di lantai dua, sorotan saya semakin menajam ketika menemukan CD Jenar album "Fase" di lapak The Paimo Distribution yang baru saja dirilis pada pekan itu, kaset pita Eviction, band kelam asal bandung, di lapak Hell Is Other Records. Entah kenapa, setelah melihat kaset Eviction, saya jadi berselera mengoleksi kaset lagi. Haha.

Saya temukan CD EP BalasxDendam di lapak Mati X Kutu Records.
Pada akhirnya, saya putuskan untuk pulang karena kebingungan. Mungkin sudah semestinya uang saya ini saya amankan saja. Haha. Namun, pada saat keluar dari ruangan Reka Records, saya sambangi sebentar lapak Mati X Kutu Records. Saya menemukan CD BalasxDendam album "Satu Jam 1000 Diskon", album yang saya cita-citakan untuk membelinya sejak Record Store Day tahun lalu. Tapi, saya tinggal sajalah. Saya teruskan perjalanan saya keluar lokasi menuju tempat parkir. Namun ketika saya berjalan, mata saya tertuju pada sebuah CD yang berada pada salah satu lapak pojok yang saya tidak tahu nama lapak tersebut. CD tersebut tertutup CD lain, namun potongan gambarnya sangat familiar bagi saya. Ketika saya periksa, benar perkiraan saya. Itu adalah CD Trivium album "Ascendancy", album dari band yang saya favoritkan sejak saya SMP. Pada album itu juga ada lagu yang paling saya favoritkan dari semua lagu Trivium, that's "Suffocating Sight". Langsung saja saya gugurkan uang saya pada sang penjual untuk pemindah tanganan CD tersebut menjadi hak milik saya. Hahaha. Rejeki memang tidak kemana. Album yang saya cari sejak dahulu kala, akhirnya ketemu pada Malang Record Store Day 2015. Biarpun uang saya melayang, tidak masalah. 60 ribu rupiha untuk CD impor edisi Jepang merupakan harga yang sangat murah dalam dunia rilisan fisik. Saya sangat beruntung.


Penampakan CD Trivium album "Ascendancy" yang saya dapatkan.
Bersama teman saya, kemudian saya menuju tempat parkir, kemudian menggelindingkan motor menuju warung nasi goreng sebelum akhirnya pulang. Saya sudah tidak terlalu mempermasalahkan RSD hari kedua, karena saya sudah menemukan hasil yang memuaskan pada hari pertama. I can sleep as happy boy. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar